Makan Terlalu Banyak Protein Bisa Berbahaya, Kenali Tandanya  

25-Jan-2023 14:25

Ya, protein adalah nutrisi penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, tetapi terlalu banyak bisa berbahaya.

Protein adalah nutrisi penting yang memainkan banyak peran penting dalam tubuh, termasuk membangun dan memperbaiki jaringan, memproduksi enzim dan hormon, serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Asupan protein yang cukup penting untuk menjaga massa dan kekuatan otot, serta untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Ketika asupan protein berlebihan, tubuh mungkin mengalami kesulitan memproses dan menghilangkan kelebihan nitrogen yang dihasilkan selama metabolisme protein. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan produk limbah dalam aliran darah, yang dapat membebani ginjal dan hati.

Selain itu, diet tinggi protein juga dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan tertentu, seperti osteoporosis, batu ginjal, dan jenis kanker tertentu. Penting untuk menyeimbangkan asupan protein dengan nutrisi penting lainnya seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Berapa banyak protein yang terlalu banyak?

Bergantung pada variabel seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik, asupan protein harian yang berbeda disarankan. Namun, pedoman umumnya adalah mengonsumsi 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari. Ini berarti sekitar 56 gram per hari untuk rata-rata pria dewasa dan 46 gram per hari untuk rata-rata wanita dewasa. Namun, atlet, wanita hamil, dan orang lanjut usia mungkin membutuhkan lebih banyak.

Mengkonsumsi lebih dari asupan protein harian yang direkomendasikan dianggap berlebihan. Batas atas asupan protein ditetapkan sebesar 2 gram per kilogram berat badan per hari. Mengkonsumsi lebih dari jumlah tersebut dapat membebani ginjal dan hati, serta meningkatkan risiko kondisi kesehatan tertentu seperti osteoporosis dan batu ginjal.

Apa yang terjadi jika Anda memiliki terlalu banyak protein?

Ketika Anda mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh, kelebihan protein dipecah dan dihilangkan oleh hati dan ginjal. Namun, proses ini dapat membebani organ-organ ini, terutama jika Anda mengonsumsi protein dalam jumlah berlebihan dalam jangka waktu lama.

Kelebihan protein juga dapat menyebabkan produksi produk limbah seperti urea, yang dapat menyebabkan darah menjadi lebih asam. Ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk:

Osteoporosis: Asupan protein yang tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium dari tulang, yang dapat menyebabkan osteoporosis.

Batu Ginjal: Asupan protein yang tinggi dapat meningkatkan risiko berkembangnya batu ginjal, karena dapat menyebabkan peningkatan ekskresi zat tertentu dalam urin, seperti oksalat, yang dapat membentuk batu.

Kanker: Asupan protein tinggi, terutama dari sumber hewani, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko jenis kanker tertentu seperti kanker usus besar.

Bau mulut: Diet tinggi protein dapat menghasilkan bau yang kuat pada napas. Hal ini disebabkan oleh pemecahan asam amino dalam tubuh.

Sembelit:  Mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah serat dapat menyebabkan sembelit.

Kelelahan: Mengonsumsi terlalu banyak protein dapat menyebabkan kelelahan karena tubuh mungkin mengalami kesulitan memproses dan menghilangkan kelebihan nitrogen yang dihasilkan selama metabolisme protein.

Perut tidak nyaman: Mengkonsumsi terlalu banyak protein dapat menyebabkan perut tidak nyaman, kembung, dan gas.

Asam urat: Diet tinggi protein dapat meningkatkan risiko asam urat, sejenis radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian.

Perlu diingat bahwa beberapa gejala ini dapat disebabkan oleh faktor lain. Jadi, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan untuk mengesampingkan masalah kesehatan yang mendasarinya. (*)

 

Sumber: healthshots.com
Penerjemah: Baskoro Dien