7 Makanan Tinggi Karbohidrat Yang Sangat Menyehatkan
02-Feb-2023 13:00

Selama bertahun-tahun, karbohidrat mendapat reputasi buruk. Orang sering mengaitkannya dengan penambahan berat badan, diabetes tipe 2, dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.
Ya, memang benar bahwa makanan olahan yang tinggi gula dan biji-bijian olahan biasanya kekurangan vitamin dan mineral penting. Namun, banyak makanan padat nutrisi dan kaya serat sebenarnya bisa sangat baik untuk Anda.
Meskipun diet rendah karbohidrat bermanfaat bagi sebagian orang, tidak ada alasan untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat sama sekali.
Berikut adalah beberapa makanan tinggi karbohidrat yang sangat sehat.
- Oat
Satu porsi oat (81 gram) mengandung 54 gram karbohidrat, termasuk 8 gram serat. Kendati demikian, oat adalah biji-bijian utuh yang sangat sehat dan sumber banyak vitamin, mineral, dan antioksidan.
Meskipun tinggi karbohidrat, oat ternyata dapat menurunkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Selain itu, biji-bijian satu ini sangat mengenyangkan, yang dapat membantu mendukung pengelolaan berat badan yang sehat.
Kesimpulannya, oat mengandung banyak nutrisi bermanfaat, termasuk serat dan protein. Studi juga menunjukkan bahwa makan oat terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
- Pisang
Satu pisang besar (136 gram) mengandung sekitar 31 gram karbohidrat, baik dalam bentuk pati maupun gula. Kendati demikian, pisang juga tinggi potasium dan vitamin B6 dan C, dan mengandung beberapa senyawa tanaman yang bermanfaat.
Berkat kandungan potasiumnya yang tinggi, pisang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
- Ubi jalar
Satu setengah cangkir (100 gram) ubi jalar yang dihaluskan dan dimasak dengan kulitnya mengandung sekitar 20,7 gram karbohidrat, yang terdiri dari pati, gula, dan serat. Ubi jalar juga kaya akan vitamin A, vitamin C, dan potasium.
Terlebih lagi, mereka dikemas dengan antioksidan, yaitu senyawa yang membantu menetralkan radikal bebas berbahaya di sel Anda untuk melindungi Anda dari penyakit kronis.
- Jeruk
Jeruk terdiri dari sekitar 15,5 gram karbohidrat per porsi 100 gram. Jeruk juga merupakan sumber serat yang baik. Jeruk sangat kaya akan vitamin C, potasium, dan beberapa vitamin B. Selain itu, mengandung asam sitrat, serta beberapa senyawa tumbuhan dan antioksidan yang kuat.
Makan jeruk dapat meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mencegah batu ginjal. Mereka juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan lain yang Anda makan, yang dapat membantu melindungi dari anemia defisiensi besi.
- Blueberry
Blueberry sering dipasarkan sebagai makanan super karena kandungan antioksidannya yang kaya. Sebagian besar terdiri dari air, serta sekitar 14,5 gram karbohidrat per 100 gram.
Blueberry juga mengandung banyak vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi, termasuk vitamin C, vitamin K, dan mangan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa blueberry adalah sumber senyawa antioksidan yang baik, yang dapat membantu melindungi tubuh Anda dari radikal bebas yang merusak. Studi menunjukkan bahwa makan blueberry bahkan dapat meningkatkan daya ingat pada orang dewasa.
- Jeruk bali
Jeruk bali mengandung sekitar 8% karbohidrat dan kaya akan berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan. Menurut beberapa penelitian pada manusia dan hewan, jeruk bali dapat meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan manajemen gula darah.
Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang ditemukan dalam jeruk bali dapat membantu mencegah batu ginjal, menurunkan kadar kolesterol, bahkan berpotensi memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
Namun, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian tentang efek jeruk bali pada manusia.
- Apel
Apel tersedia dalam berbagai warna, ukuran, dan rasa, yang umumnya mengandung sekitar 14–16 gram karbohidrat per 100 gram.
Apel adalah sumber vitamin C, antioksidan, dan serat yang baik. Apel juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan, termasuk peningkatan pengelolaan gula darah dan kesehatan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan apel ke dalam makanan Anda bahkan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian. (*)
Sumber: healthline.com
Penerjemah: Baskoro Dien
Foto: lifepal.co.id